Wednesday 12 December 2012

10 Pantai Terindah di Yogyakarta

PANTAI PARANGTRITIS
  Bagi anda nama Pantai Parangtritis mungkin sudah tidak asing lagi, karena pantai ini terkenal saja dahulu hingga sekarang. Pesona dari pantai parangtritis selain ombaknya, anda dapat bermain ombak, pasir pantai, naik dokar, kuda, bahkan anda juga bisa menikmati keindahan pantai dari atas tebing. Dari atas tebing ini, biasanya para penggemar paralayang melakukan terjun bebas

PANTAI DEPOK
  Pantai Depok ini masih terletak di Kawasan Pantai Parangtiris, dari pantai parangtritis anda menuju ke arah barat melalui jalan kecil dan anda juga dapat menikmati gumuk pasir yang merupakan fenomena alam / keajaiban alam. Gumuk pasir ini hanya ada 4 di dunia, dan salah satunya di daerah ini. Keindahan pantai depok sudah terlihat ketika anda mencapai parkir mobil, dengan pantai yang terbentang luas dan bersih.
Pantai Depok juga dijadikan sebagai kawasan wisata kuliner oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Jero Wacik Tahun 2009 yang lalu. Terdapat pasar ikan dan sekitar 40 warung makan. Wisatawan membeli ikan segar di Pasar Ikan atau langsung dari perahu nelayan, selanjutnya jasa memasak oleh warung makan.
Keindahan Pantai Depok juga tak kalah menariknya dengan pantai Parangtritis, dan anda dapat menikmati sunset tanpa terhalang bukit atau apapun. Dengan adanya banyak perahu yang terparkir di pantai ini, membuat keindahan pantai terasa lebih hidup.

PANTAI SIUNG
  Pantai dengan tebing karang tinggi ini wajar bila lantas menjadi pantai favorit. Selain keindahannya, pantai ini didukung oleh suasananya yang tenang. Maklum saja, karena bukan objek wisata utama, seperti Baron, Sundak atau pantai Kukup, Pantai Siung memang cenderung lebih senyap.
Begitu memasuki area parkir, para pengunjung akan langsung disambut oleh tebing dan karang yang tinggi. Berbeda dengan pantai lain di Jogja, suguhan Pantai Siung tak hanya berupa pasir putih dan air laut yang tenang. Jajaran tebing-tebing yang mengelilingi pantai layak untuk ditaklukkan.
Pesona tebing karang yang ditawarkan oleh Pantai Siung inilah yang akhirnya menobatkan objek wisata pantai Siung sebagai kawasan wisata minat khusus panjat tebing, yang diidentifikasikan secara simbolik dengan rumah panggung bernama Pondok Pemanjat, tempat khusus bagi para pemanjat yang ingin menjajal kemampuannya di sini. Selain fasilitas untuk para pemanjat, tersedia pula Ground Camp bagi pencinta kegiatan berkemah.

PANTAI INDRAYANTI
  Pantai ini bisa dikatakan sebagai pantai baru di Yogyakarta, karena baru dibuka 2 tahun kemarin sebagai tempat wisata. Walaupun baru, namun pantai ini menawarkan berbagai keindahan pantai dan ombak yang tak kalah menariknya dan wajib anda kunjungi. Sebenarnya pantai ini masih termasuk kawasan Pantai Sundak, namun karena pengunjung dan masyarakat sekitarnya menyebutnya Pantai Indrayanti. Nama ini diberikan oleh pengelola pantai karena salah satu usaha jetski bernama Indrayanti.

PANTAI KRAKAL
  Pantai Krakal merupakan pantai yang paling indah, di antara seluruh hamparan pantai di sepanjang pulau Jawa. Pantai ini akan dibangun menjadi kawasan pantai dan perkampungan wisatawan, khususnya wisatawan asing, semacam tourist resort Nusa Dua di pulau Bali. Pantai Krakal, bentuk pantainya landai, berpasir putih, terhampar sepanjang lebih dari 5 kilometer. Pantai ini menerima panas matahari dari pagi hingga petang hari sepanjang tahun. Angin laut yang terhembus sangat sejuk, ombaknya cukup besar.
Perjalanan menuju pantai Krakal ini juga melintasi bukit - bukit kapur, diselingi dengan teras - teras batu karang. Hal ini merupakan ciri dari daerah karst yang dikelola penduduk. Berdasarkan penelitian geologis, pada zaman yang silam, daerah ini merupakan dasar dari lautan yang oleh proses pengangkatan yang terjadi pada kerak bumi, dasar laut ini semakin lama semakin meninggi dan akhirnya muncul sebagai dataran tinggi. Batu - batuan karang yang nampak pada waktu itu merupakan bekas rumah binatang karang yanghidup di air laut saat itu.

PANTAI SUNDAK
Wisatawan yang pernah mampir ke pantai ini, tak pernah memungkiri kalau pantai Sundak sangan bagus. Pantai ini memiliki penampilan yang bersih dan pasir putih yang yang bersih, bukan hanya itu air lautnya juga terlihat sangat jernih.
Tampak beberapa bukit batu karang dan batu kapur di utara pantai dengan tinggi sekitar 12 meter. Bukit-bukit ini melatari pantai dan menambah keelokan pesona alam kawasan pantai Sundak. Di dalam salah satu bukit batu karang tersebut terdapat gua, yang di dalamnya ada sumur air tawaryang menjadi sumber air bersih penduduk.
Salah satunya keindahan Pantai Sundak, adalah gelombang ombak yang tidak terlalu ganas, bahkan datarannya pun cukup landai dengan pasir putihnya. Sementara untuk menginap di sekitar pantai, kini muncul beberapa cottage dan homestay dengan kelas hotel bintang. Selain menikmati keindahan panorama pantai, wisatawan yang datang ke Pantai Sundak bisa menikmati keindahan alam bawah laut termasuk untuk wisata surving .

PANTAI KUWARU
Pantai Kuwaru berada di daerah Srandakan, Bantul, kurang lebih 29 KM keselatan Jogja. Keunikan pantai Kuwaru adalah memiliki pohon cemara yang menghijau di sepanjang pantai. Di bawah rindangnya pepohonan cemara kita bisa bersantai sambil memandang lautan, kalo panas bisa berteduh di bawahnya. Jarang ketemu pantai yang banyak pepohonan cemara seperti dipantai ini.
Pantai "Kuwaru" cukup ramai pengunjungnya, karena memang cocok untuk bersantai keluarga dengan pepohonan cemara, di Pantai ini tersedia juga fasilitas permainan seperti kolam renang mini dan mengendarai ATV. Disepanjang pantai berdiri banyak warung makan yang akan memanjakan lidah dengan menu masakan laut dan juga makanan lain. Bersantai dan menikmati kuliner di bawah rindang pepohonan cemara sambil memandang laut pastilah sangat menyenangkan.

PANTAI GLAGAH
Pantai paling barat di DIY adalah Pantai Glagah ini. Selain pemandangan pantai yang indah, Pantai Glagah juga memiliki beragam fasilitas wisata pantai. Salah satu adalah area motor cross yang terletak persis di pinggir pantai dengan luas yang cukup besar. Selain itu, anda juga bisa menyewa gethek, kano dan bebek dayung yang bisa digunakan untuk tur menyusuri laguna atau sekedar menyeberang lewat jembatan kayu menuju lokasi gundukan pasir di tepi pantai.
Anda bahkan bisa menikmati fasilitas agrowisata pantai dengan mengunjungi perkebunan Kusumo Wanadri. Di sana, anda bisa mengamati proses budidaya beragam tanaman obat mujarab, seperti buah naga dan bunga roselle.

PANTAI SAMAS
  Pantai Samas ini dikenal memiliki ombak yang besar dan terdapat delta-delta sungai dan danau air tawar yang membentuk telaga. Telaga-telaga tersebut digunakan untuk pengembangan perikanan, penyu, dan udang galah serta berbagai lokasi pemancingan.
Hamparan pasir Pantai Samas sering digunakan sebagai lokasi bertelur sejumlah penyu langka seperti Penyu Hijau, Penyu Sisik, Penyu Blimbing, dan Penyu Lekang
Disebelah Barat terdapat Pantai Patehan dengan panorama yang indah Lokasi : di Desa Srigading, Kec. Sanden kurang lebih 24 Km dari yogyakarta ke arah Selatan. Atraksi/Event Wisata : Upacara Kirab Tumuruning Maheso Suro, Labuhan Sedekah Laut, Pentas Seni Budaya ( liburan dan lebaran ).

PANTAI WEDI OMBO
  Wedi Ombo berarti pasir yang lebar. Ada yang mengungkapkan, pantai paling ujung timur ini di DIY ini lebih pantas menyandang nama Teluk Ombo, sebab keadaan pantai memang menyerupai teluk yang lebar. Terdapat batu karang yang mengapit, air lautnya menjorok ke daratan, namun memiliki luas yang lebih lebar dibanding teluk biasa. Pasirnya bahkan lebih putih daripada pantai siung.
Kawasan pantai Wediombo di kelilingi oleh pegunungan karst dengan ditumbuhi oleh banyak sekali vegetasi tumbuhan keras. Lahan pertanian cukup luas didaerah ini karena memang sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Adanya pegunungan karst mengakibatkan terbentuknya beberapa gua-gua dan beberapa sungai bawah tanah yang merupakan karakteristik khas topografi.




 

Seni & Kerajinan


Perak

   Perak merupakann kerajinan yang banyak diproduksi di wilayah Kotagede Perak Kotagede sangat terkenal dan sudah menjadi komoditi eksport .
Kerajinan Bunga Kering
  Beberapa tahun terakhir ini, kerajinan bunga kering menjadi salah satu cenderamata yang banyak dicari Kerajinan ini dapat diperoleh di sentra kerajinan bunga kering Dukuh maupun di sekitar Alun-alun Utara.

Kerajinan Kulit

  Kerajinan kulit yang biasa dalam bentuk wayang maupun lukisan merupakan cenderamata yang unik yang bisa dibawa wisatawan dari Yogyakarta.
Kerajinan Batik
  Batik merupakan kerajinan khas Yogyakarta dan merupakan cenderamata yang banyak dicari wisatawan Di Yogyakarta, sentra kerajinan batik dapat dijumpai di kawasan Tamansari maupun kawasan Prawirotmana Di samping itu berbagai toko cendera mata khusus.
                                         


 

 

    

 

 Cagar Budaya


MASJID SELO
Masjid Selo merupakan masjid unik yang berada di sebelah timur kawasan Kraton Yogyakarta tepatnya di kawasan Sawojajar kelurahan Kadipaten.

TUGUJOGJA
Tugu adalah salah satu landmark paling terkenal di Yogyakarta yang kira-kira telah berumur sekitar 3 abad.

WATU GILANG DAN WATU GATHENG
Di Kampung Kedhaton (Dalem) yang terletak di kawasan Kotagede tidak jauh dari Masjid agung Mataram kearah selatan dapat disaksikan watu gilang dan watu gatheng.

GEDUNG SMA 11 Yogyakarta
Dibangun pada masakolonial tepatnya tahun 1897 dengan nama Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzer dan pernah menjadi tempat diselenggarakannya konggres Boedi Oetomo.

CANDI PRAMBANAN
Candi Prambanan merupakan peninggalan Agama Hindu dari abad IX, terletak di tepi jalan raya Yogya Solo 17 km arah timur kota Yogyakarta Candi ini merupakan salah satu peninggalan candi Hindu terbesar.



CANDI PRABU RATU BOKO.
Berdiri di atas sebuah bukit yang berjarak 3 km arah selatan Candi Prambanan, dari situs Kraton Ratu Boko dapat menyaksikan panorama kota Yogyakarta dan Candi Prambanan Kompleks bangunan ini terdiri dari gapura, candi pembakaran, paseban, pendopo dan komplek
CANDI KALASAN

Berdasarkan prasasti berhuruf Pranagari dan Sansekerta, candi Budha ini dibangun pada tahun 778 M Terletak 3 km arah barat candi Prambanan tepatnya di dusun Kalibening, Tirtomartani, Kalasan, Sleman.

CANDI SARI
Candi yang dibangun bertingkat dan bernafaskan Agama Budha ini letaknya berdekatan dengan candi Kalasan Dahulu kala bangunan candi merupakan Vihara Budha yang digunakan sebagai tempat untuk memberi pelajaran kepada para Bikshu.

CANDI SAMBI SARI
Posisinya yang berada 6,5 m di bawah permukaan tanah membuat candi ini memiliki keunikan tersendiri Kawasan candi ini ditemukan oleh seorang petani ketika mencangkul sawahnya pada tahun 1966 Candi Sambisari dibangun pada abad X dan terletak 12 km arah timur.
 


 

Kesenian Tradisional Yogyakarta

 Ada banyak kesenian tradisional di Jogjakarta atau Jawa. Berikut ini beberapa kesenian jawa tradisional Jawa, yang juga merupakan budaya Jawa.

WAYANG
  Wayang dalam bentuk yang asli merupakan kreasi budaya orang Jawa yang berisi berbagai aspek kebudayaan Jawa. Wayang sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke Indonesia. Pada jaman Neolitikum pertunjukan wayang awalnya terdiri atas upacara-upacara keagamaan yang berlangsung di malam hari untuk persembahan kepada “Hyang”. Pertunjukan wayang ceritanya menggambarkan jiwa kepahlawanan para nenek moyang yang ada dalam mitologi.
Pada masa sekarang pertunjukan wayang sudah sangat berbeda jika dibandingkan dengan pertunjukan yang sama dimasa lampau. Dahulu wayang digambarkan sesuai dengan wajah nenek moyang.
Orang Jawa gemar sekali menonton wayang karena ceritanya berisi pelajaran-pelajaran hidup yang sangat berguna yang dapat dijadikan pedoman dan tuntunan di dalam menjalani hidup di masyarakat. Berdasarkan cerita dan penyajian kira-kira ada 40 jenis wayang yang ada di Indonesia, diantaranya wayang beber, wayang klithik, wayang kulit, wayang krucil dan wayang thengul atau wayang golek. Pementasan wayang selalu diiringi dengan musik gamelan.

WAYANG KULIT
  Wayang kulit biasanya dibuat dari kulit kerbau atau kulit lembu. Wayang kulit kini telah menjadi warisan budaya nasional dan sudah sangat terkenal di dunia sehingga banyak orang asing yang datang dan mempelajari seni perwayangan. Pertunjukan wayang kulit sampai saat ini tetap digemari sebagai tontonan yang menarik, biasanya disajikan semalam suntuk.

WAYANG WONG
  Wayang Wong berarti wayang yang diperankan oleh manusia. Ceritanya juga hampir sama dengan cerita-cerita pada wayang kulit namun dalangnya disamping sebagai piñata cerita tetapi juga sekaligus sebagai sutradara panggung.

WAYANG THENGUL / WAYANG GOLEK
  Wayang Thengul/Wayang Golek adalah wayang berbentuk boneka dari kayu. ceritanya berasal dari kisah Menak. Orang suka menonton wayang ini karena gerakan-gerakan boneka kayu yang didandani persis manusia ini sangat mirip dengan gerakan orang.

WAYANG KLITHIK
 Wayang ini dibuat dari kayu papan dan nama ini berasal dari suara klithik-klithik sewaktu dimainkan dan biasanya ceritanya adalah Damarwulan.

LANGEN MANDRA WANARA
  Langen Mandra Wanara yang merupakan kombinasi antara berbagai jenis tarian, tembang, drama dan irama gamelan adalah salah satu bentuk kesenian tradisional Yogyakarta. Karakteristik tarian ini adalah para penarinya berdiri dengan lutut atau jengkeng sambil berdialog dan menyanyi ‘mocopat’. Cerita langen mandra wanara diambil dari kisah ramayana dengan lebih banyak menampilkan wanara/kera.

KETHOPRAK
  Kethoprak adalah kesenian tradisional yang penyajiannya dalam bahasa Jawa ceritanya bermacam-macam berisi dialog tentang sejarah sampai cerita fantasi serta biasanya selalu didahului dengan tembang Jawa. Kostum dan dandanannya menyesuaikan dengan adegan dan jalan cerita serta selalu diiringi dengan irama gamelan dan keprak.

KARAWITAN
  Musik gamelan tradisional Jawa yang dimainkan oleh sekelompok Wiyaga dan diiringi oleh nyayian dari Waranggono dan Wiraswara biasanya disebut ‘Uyon-uyon’, sedangkan kalau tanpa diiringi oleh nyayian dari Waranggono atau Wiraswara disebut ‘Soran’.

JATHILAN
  Merupakan tarian yang penarinya menggunakan kuda kepang dan dilengkapi unsur magis. Tarian ini digelar dengan iringan beberapa jenis alat gamelan seperti Saron, kendang dan gong.

SENDRATARI RAMAYANA
  Salah satu sendratari yang terkenal adalah sendratari Ramayana. Sendratari Ramayana mempunyai keistimewaaan tersendiri karena ceritanya mengisahkan antara pekerti yang baik (ditokohkan oleh Sri Rama dari negara Ayodyapala) melawan sifat jahat yang terjelma dalamdiri Rahwana (Maharaja angkara murka dari negara Alengka)
Sendaratari Ramayana dipentaskan di Panggung Terbuka Prambanan secara rutin pada bulan Meisampai Oktober, masing-masing dalam 4 (empat) episode yaitu :
Episode satu: Hilangnya Dewi Shinta
Episode dua:Hanoman Duta
Episode Ketiga:Kumbokarno Leno atau gugurnya Pahlawan Kumbokarno
Episode Keempat: Api suci
Apabila ingin menyaksikan ceritera Ramayana secara ringkas (full story), dapat menonton di Teater Tri Murti Prambanan pada setiap hari selasa, rabu, dan kamis. Alternatif lain bagi mereka yang ingin menonton Sendratari Ramayana di kota Yogyakarta, beberapa tempat yang menyajikan diantaranya di Jl. Brigjen Katamso (Pura Wisata dan Ndalem Pujokusuman)

TARI KREASI BARU
   Seni Tari dan seni Karawitan Jawa berkembang terus dengan munculnya tata gerak tari (koreografi) dan iram-irama baru. Salah seorang perintis tari kreasi baru adalah seniman Bagong Kusudiarjo, padepokannya terletak di daerah Gunung Sempu, Kabupaten Bantul.



 

ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA YOGYAKARTA

Bila kita membahas ini, akan terpusat pada adat istiadat dan budaya yang ada di Kraton Yogyakarta yang merupakan pusat budaya Yogyakarta khususnya.
Pada perjanjian Giyanti tahun 1755 yang secara politis terbelahnya kerajaan Mataram menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, juga menyangkut perjanjian budaya antara Sunan Paku Buwono III dengan Sultan Hamengku Buwono I, yaitu antara lain bahwa Kasultanan Yogyakarta tetap melestarikan budaya Mataram Islam , sedangkan Surakarta mengadakan modifikasi meski masih berpijak pada budaya Mataram Islam. Adapun yang akan kita bahas di sini adalah tentang upacara adat dan budaya di Kraton Yogyakarta, yang terdiri atas:

1. Upacara Inisiasi, yang terdiri atas:
    a. Parasan
Yaitu upacara potong rambut yang pertama kali bagi seorang putera sultan. Dilakukan saat bayi berumur selapan (35) hari.
Perlengkapannya a.l.: sajen-sajen, air dengan bunga setaman, handuk, sabun, alat cukur, dan pakaian bayi.
Jalannya upacara :
Setelah semua perlengkapan siap di tempat upacara, Sri Sultan hadir dan duduk di atas kasur (Palenggahan Dalem), kemudian memerintahkan kepada kyai pengulu untuk memulai do’a bagi putera sultan yang akan di cukur. Setelah do’a selesai, segera Sri Sultan mencukur rambut puteranya, dilanjutkan oleh ibunya hingga selesai. Rambut selanjutnya ditanam, setelah itu, bayi segera dimandikan dengan air bunga dan diberi pakaian yang bagus, dan upacarapun selesai.
  
   b. Tedhak Siten
Yaitu upacara menginjak tanah yang pertama kali. Dilakukan bila anak berusia 7,8, atau 9 bulan bila anak sudah mulai berdiri.
Perlengkapannya a.l.: sajen-sajen, air bunga setaman, handuk, sabun, alat mandi, tangga (ondho) dari pohon tebu, alat-alat tulis, uang, mainan, yang semua ini diletakkan di dalam kurungan (sangkar) yang khusus dan dihias dengan bunga.
Jalannya upacara :
Setelah Sri Sultan hadir, segera upacara di mulai dari do’a kyai pengulu. Selesai do’a, anak beserta emban (Inang Pengasuh) masuk dalam kurungan. Anak dibimbing untuk memilih benda-benda yang ada di dalam kurungan. Bila anak memilih uang, ia dianggap kelak akan menjadi orang kaya. Kemudian sianak dibimbing untuk menaiki tangga yang terbuat dari tebu. Selanjutnya si anak di mandikan dengan air bunga. Setelah selesai, ibu dari si anak menyebar udhik-udhik, yaitu berupa uang logam dan beras kuning.
Terkadang upacara ini dilanjutkan dengan upacara Panggangan, yaitu anak menarik pisang saja dengan jumlah lirang genap bertongkatkan ayam (ingkung) yang disunduk sebagai teken saat berjalan yang pertama.

   c. Supitan
Yaitu upacara sunatan
Perlengkapannya a.l.: krobongan (ruang berbentuk segi empat ditutup dengan kain sutra putih yang didalamnya ada sebuah kursi dan sajen-sajen). Pakaian: kepala dengan songkok (bagi putera permaisuri) atau puthut, baju bludiran tanpa lengan, kamus dan timang, kain pradan.
Jalannya upacara :
Setelah segalanya siap, Sri Sultan memerintahkan kepada Narpa Cundhaka (ajudan) untuk memanggil putera yang akan disunat. Dengan dibimbing oleh seorang Pangeran dan beberapa orang pembawa alat perlengkapan yaitu kebut, ode kollonye, sapu tangan, minum dan cengkal perak, ia langsung masuk kedalam krobongan untuk disunat. Namun sebelumnya ia di do’akan terlebih dahulu. Begitu disunat, dihormati dengan bunyi gamelan Kodhok Ngorek. Setelah selesai ia langsung caos bekti (sungkem) kepada Sri Sultan. Setelah sungkem ia kembali ke Kasatriyan untuk beristirahat. Dan upacara selesai.

   d. Tetesan
Yaitu upacara sunatan bagi perempuan. Dilaksanakan setelah menempuh usia 8 tahun.
Perlengkapannya a.l.: 2 buah krobongan, sajen-sajen, perlengkapan mandi dan pakaian kebesaran.
Jalannya upacara :
Setelah segala perlengkapan siap, Sri Sultan hadir dan memerintahkan kyai pengulu untuk mendo’akan puteri yang akan disunat. Usai berdo’a, puteri dibopong oleh seorang emban masuk dalam krobongan dan di sunat oleh seorang bidan. Setelah selesai lalu ia dimandikan di krobongan yang lain dengan air bunga serta dirias dengan busana berkain sabuk wala pradan. Selanjutnya ia caos bekti (sungkem) kepada Sri Sultan.

   e. Tarapan
Yaitu upacara yang diadakan saat puteri menstruasi pertama.
Perlengkapannya a.l.: krobongan, sajen-sajen, perlengkapan mandi, dan busana.
Jalannya upacara :
Setelah semua siap, Sri Sultan Hadir dan menyuruh kyai pengulu untuk berdo’a. Puteri dimandikan dalam krobongan dengan air bunga. Setelah selesai ia dirias dengan menggunakan pakaian kebesaran berupa pinjungan dengan kain batik pradan. Selanjutnya ia sungkem kepada Sri Sultan, dan upacarapun selesai.

   f. Perkawinan
Upacara yang berhubungan dengan perkawinan dilakukan selama beberapa hari, dimulai dengan :
· Upacara Nyanti: calon menantu Sri Sultan masuk ke Kraton untuk di sangker (karantina). Bagi pria menginap di Dalem Kasatriyan dan wanita di Emper Bangsal Prabeyaksa.
· Hari berikutnya diadakan Upacara Siraman: memandikan calon pengantin. Bagi pria bertempat di Gedhong Pompa Dalem Kasatriyan dan wanita bertempat di kamar mandi Dalem Sekar Gedhatonan.
· Malam harinya di adakan Upacara Midadareni. Pada malam ini bagi calon mempelai wanita di adakan Upacara Tantingan, yaitu menanyakan kepada calon mempelai wanita apakah sudah siap melaksanakan Upacara Pernikahan dengan calon suaminya. Bagi puteri Sri Sultan yang melakukan penantingan adalah Sri Sultan sendiri. Sedangkan bagi calon mantu Sri Sultan yang melakukan adalah orang tuanya sendiri.
· Pagi harinya diadakan Upacara Akad Nikah di Masjid Panepen.
· Siang harinya diadakan Upacara Panggih yang berlangsung di Tratag Bangsal Kencana dengan pakaian kebesaran pengantin corak basahan. Selesai upacara ini diadakan Upacara Pondhongan (Bila menantu Sultan itu pria).
· Sore harinya diadakan Upacara Kirab mengelilingi benteng.
· Malam harinya diadakan Upacara Resepsi.
· Pagi harinya diadakan Upacara Pamitan: yaitu kedua pengantin pamit kepada Sri Sultan Untuk pulang ke rumah pengantin pria, di luar Kraton.

 2. Siraman Pusaka
Yaitu Upacara membersihkan segala bentuk pusaka yang menjadi milik Kraton. Diadakan setiap bulan Suro pada hari Jum’at Kliwon atau Selasa Kliwon dari pagi hingga siang hari. Biasanya dilakukan selama dua hari. Adapun bentuk pusaka yang dibersihkan antara lain: tombak, keris, pedang, kereta, ampilan (banyak dhalang sawunggaling), dan lain-lain.
Pusaka yang dianggap paling penting yaitu: tombak K.K. Ageng Plered, keris K.K. Ageng Sengkelat, kereta K. Nyai Jimat. Khusus Sri Sultan membersihkan K.K. Ageng Plered dan Kyai Ageng Sengkelat, setelah itu selesai baru pusaka yang lain dibersihkan oleh para Pangeran, Wayah Dalem dan Bupati.

3. Ngabekten
Yaitu Upacara Sungkem dari para kerabat Kraton Yogyakarta. Upacara ini diadakan setiap bulan syawal bersamaan dengan perayaan Idul Fitri. Upacara ini dilaksnakan selama dua hari. Sri Sultan menerima permohonan ma’af dari para kerabat Kraton yakni para Bupati, Pangeran, Tentana Dalem (wayah, buyut, dan canggah) kaji, dan wedana. Upacara ini dilaksanakan di Bangsal Kencana dan di Emper Bangsal Prabayeksa. Untuk para pangeran, bupati, pengulu dan kaji serta wedana dilaksanakan di Bangsal Prabayeksa Kencana. Untuk para sentana dalem pria di Emper Bangsal Prabeyaksa. Untuk sentana dalem perempuan di Tratag Bangsal Prabeyaksa.

 4. Sekaten
Perayaan sekaten diadakan pada bulan Maulud atau bulan Robiul Awal, dalam rangka memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW, dilangsungkan selama 6 hari berturut-turut, dimulai tanggal 6 s.d. 12 bulan Maulud. Dalam perayaan sekaten ini dimainkan dua perangkat gamelan pusaka yang dikenal dengan nama K.K. Gunturmadu dan K.K. Nagawilaga atau juga disebut K.K. Sekati.
Sementara itu di alun-alun utara diadakan keramaian dengan berbagai pertunjukkan hiburan dan pameran..
Pertama-tama gamelan sekaten dibunyikan di Bangsal Ponconiti, kira-kira jam 00.00 WIB kedua gamelan diusung ke Masjid Besar sebelah barat alun-alun dan diletakkan di Bangsal Pagengan sebelah utara dan selatan. Dan selanjutnya gamelan tersebut ditabuh setiap hari kecuali hari jum’at.
Pada tanggal 12 Rabiul Awal, Sri Sultan hadir di Masjid Besar langsung menuju ke tempat gamelan dan menyebar udhik-udhik kearah gamelan dan masyarakat yang hadir di situ. Kemudian Sri Sultan masuk ke Masjid Besar untuk mendengarkan riwayat Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh K. Pengulu. Tepat pada pukul 00.00 Sri Sultan kembali ke Kraton. Sepulangnya beliau, gamelan sekaten juga dikembalikan ke dalam Kraton.
Pada pagi harinya diadakan Upacara Grebeg. Pada upacara ini dikeluarkan Gunungan dari Keraton yang di bawa ke Masjid Besar dan ke Pakualaman. Gunungan ini terdiri dari Gunungan Jantan, Betina, Darat, Pawuhan, Gepak, dan Kutuk. Pada grebeg Maulud tahun Dal, semua gunungan itu dikeluarkan.

Wednesday 5 December 2012

Geografis

KONDISI GEOGRAFIS KOTA YOGYAKARTA

I     BATAS WILAYAH
      Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten
      Kota Yogyakarta terletak ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
      Sebelah utara : Kabupaten Sleman
      Sebelah timur : Kabupaten Bantul & Sleman
      Sebelah selatan : Kabupaten Bantul
      Sebelah barat : Kabupaten Bantul & Sleman
     Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut

II     KEADAAN ALAM
      Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu :
      Sebelah timur adalah Sungai Gajah Wong
      Bagian tengah adalah Sungai Code
      Sebelah barat adalah Sungai Winongo

III     LUAS WILAYAH
      Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY
      Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 489.000 jiwa (data per Desember 1999) dengan kepadatan rata-rata 15.000 jiwa/Km²

IV     TIPE TANAH
      Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan.  Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)

V     IKLIM
      Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%.  Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220°  bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam

VI     DEMOGRAFI
      Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada akhir tahun 1999 jumlah penduduk Kota 490.433 jiwa dan sampai pada akhir Juni 2000 tercatat penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 493.903 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 15.197/km².  Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun.